FENOMENA TAWURAN ATAU PERKELAHIAN ANTAR PELAJAR

TAWURAN ATAU PERKELAHIAN ANTAR PELAJAR
Perkelahian atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi diantara pelajar. Hal ini merupakan salah satu bentuk perilaku negatif yang sangat marak terjadi di kota besar, misalnya Jakarta. Permasalahan remeh dapat menyulut pertengkaran individual yang berlanjut menjadi perkelahian massal dan tak jarang melibatkan penggunaan senjata tajam atau bahkan senjata api. Banyak korban yang berjatuhan, baik karena luka ringan, luka berat, bahkan tidak jarang terjadi kematian. Tawuran ini juga membawa dendam berkepanjangan bagi para pelaku yang terlibat di dalamnya dan sering berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.Bahkan bukan hanya antar pelajat SMU, tetapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Kaitannnya dengan kasus ini, terbagi dalam 2 segi pandangan yaitu:
1. Hukum
Perkelahian antar pelajar merupakan suatu tindakan yang dapat mengusik rasa keamanan dalam masyarakat. Berdasarkan pasal 358 KUHP yang menyatakan barang siapa yang melakukan perkelahian atau penyerangan yang berakibat ada korban yang luka berat maka sanksi yang diberikan yaitu pidana penjara selama 2 tahun 8 bulan dan apabila ada yang meninggal dunia maka sanksinya yaitu pidana penjara
Selama4tahun.

2. Psikologis
Secara psikologis, kenakalan remaja,dalam hal ini perkelahian dapat digolongkan kedalam 2 jenis delikuensi yaitu 1) situasional (dalam hal ini, karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi yang disebabkan adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. Dan 2) sistematik (para remaja terlibat
perkelahian karena berada dalam suatu organisasi atau geng yang mengharuskan anggotanya untuk mematuhi atauran di organisasi tersebut termasuk berkelahi.)
Hal ini tentunya merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Generasi yang diharapkan mampu membawa perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik ternyata jauh dari harapan. Kondisi ini juga dapat membawa dampak buruk bagi masa depan bangsa. Lickona (1992) menyebutkan beberapa tanda dari perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa antara lain meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, pengaruh kelompok sebaya terhadap tindakan kekerasan, dan semakin kaburnya pedoman moral.


 faktor-faktor yang mempengaruhi perkelahian antar pelajar yaitu :
faktor dalam diri pelajar itu sendiri misalnya kurangnya kemampuan dalam menyesuaikan diri, faktor keluarga misalnya keadaan keluarga yang tidak harmonis, faktor lingkungan yang tidak kondusif, faktor lingkungan sekolah misalnya kurangnya pengawasan guru .

 Dampak kenakalan remaja
Dampak dari kenakalan remaja itu sendiri dibagi dalam dua aspek yaitu:
1. Aspek fisik : tawuran dapat menyebabkan kematian dan luka berat bagi para siswa. Kerusakan yang parah pada fasilitas umum seperti bus dan kaca gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.
2. Apek mental : tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa yang menj adi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas pendidika n di Indonesia.
Upaya penanggulangan kenakalan remaja yaitu :
Upaya penanggulangan kenakalan remaja dikategorikan dalam 2 jenis yaitu
1) upaya preventive( upaya yang dilakukan secara sistematis, terarah dan berencana untuk menjaga agar kenakalan remaja tidak timbul) hal ini dapat dilakukan dilingkungan keluarga misalnya menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis, di lingkungan sekolah misalnya mengintensifkan bagian Bimbingan konseling di sekola dengan cara mengadakan tenaga ahli untuk mengelola bagian ini, di lingkungan masyarakat misalnya mengisi waktu luang dengan mengikuti kegiatan yang positif mialnya ikut organisasi taruna karya.
2) upaya kuratif ( upaya antisipasi terhadap gejala gejala kenakalan remaja aga tidak terulang lagi). Upaya kuratif dilakukan oleh polri dan kejaksaan negeri sebab jika terjadi kenakalan remaja berarti sudah terjadi suatu pelanggaran hukum yang dapat merugikan baik diri mereka dan juga masyarakat sehingga pelaku di berikan sanksi sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.Upaya-upaya telah dilakukan berbagai pihak, baik birokrasi pendidikan, kalangan pengajar, organisasi masyarakat, maupun LSM untuk menanggulangi masalah ini secara formal. Namun, upaya-upaya tersebut belum membawa hasil yang sangat bermakna jika dilihat dari rendahnya perubahan frekuensi tawuran yang terjadi dari tahun ke tahun.



Ayat-ayat Al-Qur’an tentang perkelahian dan tawuran
Kita semua perlu menyadari bahwa Al Qur’an dan hadis adalah petunjuk yang agung dari Allah Yang Maha Agung, sedangkan manusia penuh kekurangan mustahil dapat memahaminya secara sempurna. Setiap manusia diberikan Allah memiliki kelebihan dan kekurangan, lebih bijaksana bila kita saling mengisi, saling memberi, saling melengkapi. Tidak seharusnya kita bersikap sombong merasa paling sempurna dan merendahkan orang lain. Bisa jadi sifat-sifat ini menjadi salah satu penyebab kemunduran dan keterpurukan umat islam. Karena itu Allah swt memberikan pengarahan agar kita perlu bertindak bijaksana dalam berdakwah sebagaimana firmanNnya terkait dengan hal ini ialah :
1. ” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk ” QS. An Nahl ( 16 ) : 125

2. ” Hai orang-orang beriman janganlah suatu kaum mengolok¬olokkan kaum yang lain ( karena ) boleh jadi mereka ( yang diolok-olokkan ) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)
” Hai orang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain ….” QS.Al-Hujuraat (49 ) : 11–12

3. ” ….Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ” QS.Al-Anfaal (8 ) : 46

Berabad-abad lamanya umat islam terjerumus dalam pertentangan yang melelahkan dan tak berkesudahan, satu hadis yang multi tafsir membuat umat islam saling bermusuhan. Marilah kita renungkan bersama secara mendalam, jangan sampai salah langkah, salah melihat, salah menafsirkan, salah memvonis, salah menghukum. Kesalahan ini akan menimbulkan kehancuran lebih besar kepada umat islam secara keseluruhan.

BY:NORIS PUJA KUSUMA

0 komentar:

Map IP Address
Powered byIP2Location.com

www.kreasinoris.co.cc © copy right 2011-2012

Template by:
Free Blog Templates